Minggu, 21 April 2013

Bunga tasbih

BUNGA TASBIH ( Canna indica L.)


A.    DESKRIPSI
Bunga tasbih yang selama ini hanya di manfaatkan sebagai tanaman penghijau di pinggir-pinggir jalan dan hidup liar di dalam hutan, tetapi sebenarnya bisa di manfaatkan sebagai obat. Disebut bunga tasbih karena biji pada bunga ini sering di buat tasbih. Bunga tasbih (Canna indica Linn) berasal dari daerah tropis benua Amerika yang biasa dikenal di Jawa Barat sebagai Ganyol Leuweung serta dalam Bahasa Melayunya Gany Hutan. Tumbuhan ini mampu hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini tumbuh besar, tegak, dengan tinggi mencapai dua meter. Tanaman ini memiliki rimpang tebal menyerupai ubi. Daunnya besar dan lebar, menyirip jelas. Warnanya  hijau atau merah tengguli. Bunganya bunga Tasbih besar dan keluar di hujung pucuk dan mempunyai bermacam-macam jenis warna. Ada yang berwarna merah, kuning dan jingga tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan.  
Bunga Tasbih adalah sejenis tanaman perdu, tingginya lebih kurang 2 meter. Bunga Tasbih mempunyai berbagai jenis, antaranya ialah Canna indica, Canna generalis dan Canna edulis. Untuk tujuan pengobatan biasanya dari jenis Canna indica Linn. Yang dicari. Tanaman bunga Tasbih dapat di gunakan sebagai tanaman pembatas (border) taman. Nilai hias bunga tasbih terletak hampir seluruh bagian tanaman ini terutama pada kuntum bunga .Contoh dari jenis yang lain adalah Canna edulis Ke Gawl.(Ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun hijau tengguli dengan pinggir lebih tengguli. Ditanam sebagai tanaman hias, rimpangnya dapat dimakan, di Australia sebagai penghasil tepung yang dikenal sebagai “arrowroot of Queensland”.
http://herba.berita1.com/wp-content/uploads/2010/01/bunga-tasbih.jpg     

B.     KLASIFIKASI
Regnum          : Plantae
Devisio            : Spermatopyta
Subdivisio       : Angiospermae
Classis             : Monocotyledonae
Ordo                : Zingiberales
Familia            : Cannaceae
Genus              : Canna
Species            : Canna indica L.

C.      KHASIAT
Kandungan kimia yang terdapat di bunga tasbih antara lain 6 substansi phenol, 2 terpene, 4 coumarin, pati, glukose, lemak alkaloid dan getah. Bagian  yang dapat dimafaatkan adalah rimpang, daun, bunga dalam  keadaan segar maupun kering. Bunga tasbih bisa digunakan sebagai obat:
1.      Penurun panas, menurunkan tekanan darah tinggi, chronic dysentery, haid terlalu banyak, keputihan, sakit kuning dan batuk darah.
2.      Pemakaian luar : luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat (acne vulgaris).
Cara pemakaian : Diperlukan akar/rimpang : 15-30 gr yang kering atau 30-   60  gr yang basah dan 10-15 gr bunganya untuk pengobatan seperti :
a.    Sakit kuning : Rebus akar bunga tasbih 60-120 gr dengan (dosis maks. 250 gr) dengan air secukupnya, rebus hingga masak dan diminum sehari 2 kali selama 20 hari dan maks 47 hari.
b.    Menghentikan pendarahan : 10-15 gr bunga tasbih direbus dengan air secukupnya dan minum.
c.    Keputihan : 15-30 gr akar tasbih + ketan + daging ayam. Masak dengan cara di tim dan dimakan.
       Tanaman yang buahnya berupa buah kotak, bentuk bola, dindingnya kasar ini ditanam  orang Australia sebagai penghasil tepung. Dikenal sebagai Arowroot of Queensland.
       Menurut Yellia Mangan, herbalis di Jakarta, rimpang tanaman ini rasanya manis, sifatnya sejuk. Umbinya berkhasiat penyejuk, pereda demam (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), penenang (tranquilizer) dan menurunkan tekanan darah (hipotensif). Bunganya berkhasiat hemostatis yaitu untuk pengobatan untuk batuk berdarah, dan haid terlalu banyak .
       Dijelaskan Dr.Setiawan Dalimartha, anggota SP3T (Sentra pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI jakarta, rimpang tasbih mengandung substansi fenol, 2 terpene, 4 koumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, dan getah. Daunnya mengandung tanin dan sulfur, Rimpangnya baik digunakan untuk gangguan demam, tekanan darah tinggi, disentri kronis, wasir, keputihan, dan radang hati akut disertai kuning. Yellia menambahkan  rimpang tasbih lebih baik ketimbang daun sirih bila digunakan untuk mengobati keputihan.
       Dr.Setiawan menguraikan cara pemakaian yang tepat untuk pengobatan. Rebus rimpang kering 15-30 gr atau yang segar (30-60 gr), lalu minum. Jika menggunakan bunga, rebus bunga kering (10-15 gr), lalu minum. Untuk pemakaian luar, cuci rimpang segar, lalu tumbuk sampau halus. Tempelkan ke tempat yang sakit, seperti luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat dan bagian yang memar.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar