BUNGA TASBIH ( Canna indica L.)
A. DESKRIPSI
Bunga
tasbih yang selama ini hanya di manfaatkan sebagai tanaman penghijau di
pinggir-pinggir jalan dan hidup liar di dalam hutan, tetapi sebenarnya bisa di
manfaatkan sebagai obat. Disebut bunga tasbih karena biji pada bunga ini sering
di buat tasbih. Bunga tasbih (Canna indica Linn) berasal dari daerah tropis
benua Amerika yang biasa dikenal di Jawa Barat sebagai Ganyol Leuweung serta dalam
Bahasa Melayunya Gany Hutan. Tumbuhan ini mampu hidup di dataran rendah hingga
ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini tumbuh besar, tegak, dengan
tinggi mencapai dua meter. Tanaman ini memiliki rimpang tebal menyerupai ubi.
Daunnya besar dan lebar, menyirip jelas. Warnanya hijau atau merah tengguli. Bunganya bunga
Tasbih besar dan keluar di hujung pucuk dan mempunyai bermacam-macam jenis
warna. Ada yang berwarna merah, kuning dan jingga tersusun dalam rangkaian
berbentuk tandan.
Bunga Tasbih adalah sejenis tanaman perdu, tingginya
lebih kurang 2 meter. Bunga Tasbih mempunyai berbagai jenis, antaranya ialah Canna indica, Canna generalis dan Canna edulis. Untuk tujuan pengobatan biasanya dari jenis Canna indica Linn. Yang dicari. Tanaman bunga Tasbih dapat di gunakan sebagai tanaman pembatas (border) taman.
Nilai hias bunga tasbih terletak hampir seluruh bagian tanaman ini terutama
pada kuntum bunga .Contoh dari jenis yang lain adalah Canna edulis Ke Gawl.(Ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun hijau
tengguli dengan pinggir lebih tengguli. Ditanam sebagai tanaman hias, rimpangnya dapat
dimakan, di Australia sebagai penghasil tepung yang dikenal sebagai “arrowroot
of Queensland”.
B. KLASIFIKASI
Regnum :
Plantae
Devisio :
Spermatopyta
Subdivisio :
Angiospermae
Classis :
Monocotyledonae
Ordo :
Zingiberales
Familia :
Cannaceae
Genus :
Canna
Species :
Canna indica L.
C.
KHASIAT
Kandungan kimia yang
terdapat di bunga tasbih antara lain 6 substansi phenol, 2 terpene, 4 coumarin, pati, glukose, lemak alkaloid dan getah.
Bagian yang dapat dimafaatkan adalah rimpang, daun, bunga dalam keadaan segar maupun kering. Bunga tasbih
bisa digunakan sebagai obat:
1.
Penurun panas, menurunkan tekanan darah
tinggi, chronic dysentery, haid terlalu banyak, keputihan, sakit
kuning dan batuk darah.
2.
Pemakaian luar : luka berdarah, radang
kulit bernanah, jerawat (acne vulgaris).
Cara pemakaian : Diperlukan
akar/rimpang : 15-30 gr yang kering atau 30-
60 gr yang basah dan 10-15 gr
bunganya untuk pengobatan seperti :
a. Sakit
kuning : Rebus akar bunga tasbih 60-120 gr dengan (dosis maks. 250 gr) dengan
air secukupnya, rebus hingga masak dan diminum sehari 2 kali selama 20 hari dan
maks 47 hari.
b. Menghentikan
pendarahan : 10-15 gr bunga tasbih direbus dengan air secukupnya dan minum.
c. Keputihan
: 15-30 gr akar tasbih + ketan + daging ayam. Masak dengan cara di tim dan
dimakan.
Tanaman yang
buahnya berupa buah kotak, bentuk bola, dindingnya kasar ini ditanam orang Australia sebagai penghasil tepung.
Dikenal sebagai Arowroot of Queensland.
Menurut Yellia
Mangan, herbalis di Jakarta, rimpang tanaman ini rasanya manis, sifatnya sejuk.
Umbinya berkhasiat penyejuk, pereda demam (antipiretik), peluruh kencing
(diuretik), penenang (tranquilizer) dan menurunkan tekanan darah (hipotensif). Bunganya
berkhasiat hemostatis yaitu untuk pengobatan untuk batuk
berdarah, dan haid terlalu banyak .
Dijelaskan Dr.Setiawan
Dalimartha, anggota SP3T (Sentra pengembangan dan Penerapan Pengobatan
Tradisional) DKI jakarta, rimpang tasbih mengandung substansi fenol, 2 terpene,
4 koumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, dan getah. Daunnya mengandung tanin
dan sulfur, Rimpangnya baik digunakan untuk gangguan demam, tekanan darah
tinggi, disentri kronis, wasir, keputihan, dan radang hati akut disertai kuning.
Yellia menambahkan rimpang tasbih lebih
baik ketimbang daun sirih bila digunakan untuk mengobati keputihan.
Dr.Setiawan
menguraikan cara pemakaian yang tepat untuk pengobatan. Rebus rimpang kering
15-30 gr atau yang segar (30-60 gr), lalu minum. Jika menggunakan bunga, rebus
bunga kering (10-15 gr), lalu minum. Untuk pemakaian luar, cuci rimpang segar,
lalu tumbuk sampau halus. Tempelkan ke tempat yang sakit, seperti luka
berdarah, radang kulit bernanah, jerawat dan bagian yang memar.