Kamis, 25 April 2013

Mie Goreng Jawa

CARA MEMBUAT MIE GORENG



Bahan:
- 200 gram mie telor, seduh air panas 2 menit dan tiriskan
- 2 butir telor
- 100 gram udang
- 100 gram daging ayam
- 2 daun bawang, potong2
- 4 lembar kobis, iris2
- kecap manis& asin secukupnya
- wortel, potong dadu kecil
- 2 sdm minyak goreng untuk menumis
- garam secukupnya.

Bumbu halus:
- 1 sdm merica bubuk
- 6 butir kemiri
- 10 siung bawang putih

Cara memasak:
- Tumis bumbu halus hingga berubah kekuningan
- Masukkan udang, ayam dan telur, kemudian diaduk-aduk
- Masukkan mie telor, kecap asin, kecap manis, dan garam, kemudian diaduk-aduk hingga merata
- Masukkan sayur, kemudian diaduk-aduk
- Sajikan (tambahkan bawang goreng dan irisan daun seledri diatasnya jika suka).


Minggu, 21 April 2013

Bunga tasbih

BUNGA TASBIH ( Canna indica L.)


A.    DESKRIPSI
Bunga tasbih yang selama ini hanya di manfaatkan sebagai tanaman penghijau di pinggir-pinggir jalan dan hidup liar di dalam hutan, tetapi sebenarnya bisa di manfaatkan sebagai obat. Disebut bunga tasbih karena biji pada bunga ini sering di buat tasbih. Bunga tasbih (Canna indica Linn) berasal dari daerah tropis benua Amerika yang biasa dikenal di Jawa Barat sebagai Ganyol Leuweung serta dalam Bahasa Melayunya Gany Hutan. Tumbuhan ini mampu hidup di dataran rendah hingga ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini tumbuh besar, tegak, dengan tinggi mencapai dua meter. Tanaman ini memiliki rimpang tebal menyerupai ubi. Daunnya besar dan lebar, menyirip jelas. Warnanya  hijau atau merah tengguli. Bunganya bunga Tasbih besar dan keluar di hujung pucuk dan mempunyai bermacam-macam jenis warna. Ada yang berwarna merah, kuning dan jingga tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan.  
Bunga Tasbih adalah sejenis tanaman perdu, tingginya lebih kurang 2 meter. Bunga Tasbih mempunyai berbagai jenis, antaranya ialah Canna indica, Canna generalis dan Canna edulis. Untuk tujuan pengobatan biasanya dari jenis Canna indica Linn. Yang dicari. Tanaman bunga Tasbih dapat di gunakan sebagai tanaman pembatas (border) taman. Nilai hias bunga tasbih terletak hampir seluruh bagian tanaman ini terutama pada kuntum bunga .Contoh dari jenis yang lain adalah Canna edulis Ke Gawl.(Ganyong) mempunyai kelopak bunga lebih kecil, daun hijau tengguli dengan pinggir lebih tengguli. Ditanam sebagai tanaman hias, rimpangnya dapat dimakan, di Australia sebagai penghasil tepung yang dikenal sebagai “arrowroot of Queensland”.
http://herba.berita1.com/wp-content/uploads/2010/01/bunga-tasbih.jpg     

B.     KLASIFIKASI
Regnum          : Plantae
Devisio            : Spermatopyta
Subdivisio       : Angiospermae
Classis             : Monocotyledonae
Ordo                : Zingiberales
Familia            : Cannaceae
Genus              : Canna
Species            : Canna indica L.

C.      KHASIAT
Kandungan kimia yang terdapat di bunga tasbih antara lain 6 substansi phenol, 2 terpene, 4 coumarin, pati, glukose, lemak alkaloid dan getah. Bagian  yang dapat dimafaatkan adalah rimpang, daun, bunga dalam  keadaan segar maupun kering. Bunga tasbih bisa digunakan sebagai obat:
1.      Penurun panas, menurunkan tekanan darah tinggi, chronic dysentery, haid terlalu banyak, keputihan, sakit kuning dan batuk darah.
2.      Pemakaian luar : luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat (acne vulgaris).
Cara pemakaian : Diperlukan akar/rimpang : 15-30 gr yang kering atau 30-   60  gr yang basah dan 10-15 gr bunganya untuk pengobatan seperti :
a.    Sakit kuning : Rebus akar bunga tasbih 60-120 gr dengan (dosis maks. 250 gr) dengan air secukupnya, rebus hingga masak dan diminum sehari 2 kali selama 20 hari dan maks 47 hari.
b.    Menghentikan pendarahan : 10-15 gr bunga tasbih direbus dengan air secukupnya dan minum.
c.    Keputihan : 15-30 gr akar tasbih + ketan + daging ayam. Masak dengan cara di tim dan dimakan.
       Tanaman yang buahnya berupa buah kotak, bentuk bola, dindingnya kasar ini ditanam  orang Australia sebagai penghasil tepung. Dikenal sebagai Arowroot of Queensland.
       Menurut Yellia Mangan, herbalis di Jakarta, rimpang tanaman ini rasanya manis, sifatnya sejuk. Umbinya berkhasiat penyejuk, pereda demam (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), penenang (tranquilizer) dan menurunkan tekanan darah (hipotensif). Bunganya berkhasiat hemostatis yaitu untuk pengobatan untuk batuk berdarah, dan haid terlalu banyak .
       Dijelaskan Dr.Setiawan Dalimartha, anggota SP3T (Sentra pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI jakarta, rimpang tasbih mengandung substansi fenol, 2 terpene, 4 koumarin, pati, glukosa, lemak, alkaloid, dan getah. Daunnya mengandung tanin dan sulfur, Rimpangnya baik digunakan untuk gangguan demam, tekanan darah tinggi, disentri kronis, wasir, keputihan, dan radang hati akut disertai kuning. Yellia menambahkan  rimpang tasbih lebih baik ketimbang daun sirih bila digunakan untuk mengobati keputihan.
       Dr.Setiawan menguraikan cara pemakaian yang tepat untuk pengobatan. Rebus rimpang kering 15-30 gr atau yang segar (30-60 gr), lalu minum. Jika menggunakan bunga, rebus bunga kering (10-15 gr), lalu minum. Untuk pemakaian luar, cuci rimpang segar, lalu tumbuk sampau halus. Tempelkan ke tempat yang sakit, seperti luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat dan bagian yang memar.









Sabtu, 20 April 2013

Gymnospermae



BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang
Tumbuhan merupakan pemandangan alam yang dapat kita jumpai hampir di seluruh penjuru bumi; di hutan ,pegunungan,dataran rendah,laut,dan sungai. Tumbuhan adalah organisme yang memiliki akar, batang, dan daun, merupakan organ hasil diferensiasi jaringan. Spermatopyta adalah tumbuhan yang tubuhnya dapat di bedakan dalam akar, batang,dan daun. Daun tergolong dalam tipe makrofil dengan bentuk dan susunan tulang-tulang yang beraneka ragam. Akar tumbuh dari kutub akar. Sporofil terangkai sebagai strobilus atau bunga.
Yang akan di bahas dalam laporan ini yaitu ciri-ciri biologi dari tumbuhan Gymnospermae. Yang di bahas hanya tentang ciri-ciri umum, klasifikasi dan contoh-contoh tumbuhan yang termasuk dalam gymnospermae.
Gymnospermae termasuk ke dalam tumbuhan spermatopyta karena tumbuhan ini bisa berkembangbiak dengan menggunakan biji. Tumbuhan biji yang sekarang ada di bumi kita ini meliputi kurang lebih 170.000 jenis tumbuhan, jadi lebih dari separoh kekayaan flora dunia yang ditaksir seluruhnya meliputi lebih kurang 300.000 jenis tumbuhan. Pada saat sekarang ini golongan tumbuhan bijilah yang bersifat dominan di bumi kita sehingga zaman kita sekarang ini boleh pula disebut sebagai “ zaman tumbuhan biji ”.
Gymnoospermae itu sendiri adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka, karena bijinya tidak di tutupi oleh daging buah, Gymnospermae berbeda dengan Angiospermae,jika angiospermae bijinya di tutupi oleh daging buah, pada Gymnospermae tidak. Tumbuhan ini tersebar luas di hutan-hutan dan pegunungan, berupa pohon berkayu yang tingginya dapat mencapai lebih dari 30m.
Pernahkah kamu melihat pohon pinus ? pohon yang selalu hijau sepanjang masa, kini banyak di tanam di halaman rumah. Pinus itu salah satunya yang termasuk gymnospermae. Selain pinus ada melinjo,dan pakis haji,yang akan di bahas dalam lebih lanjut pada laporan ini.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengamati beberapa contoh dari subdivisi gymnospermae.
2.      Membedakan ciri-ciri dari masing-masing kelas, bangsa, dan suku dengan ciri-ciri khasnya.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



2.1. Gymnospermae ( Tumbuhan Biji Terbuka )
       Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka.

Ø  Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.      Gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. 
2.      Bunganya berupa strobillus , yang mampu menghasilkan sekret berupa tetes getah yang berisi sel kelamin jantan pada stroobilus jantan dan sel telur pada strobillus betina.
3.      Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah
4.      Merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan
5.      Spora itu berupa megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. 
6.      Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal. Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.  Berakar tunggang. Umumnya berupa pohon. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Gymnospermaae merupakan tumbuhan yang juga memiliki jaringan pembuluh , yaitu xilem dan floem. Gymnospermae mempunyai beberapa ordo, meliputi 3 ordo yang telah punah yaitu ordo Pteridospemae,Bennetiales, dan Cordaitales. Sedangkan 4 ordo lagi merupakan gymnospermae masa kini yaitu ordo Cycadales,Ginkgoales, Coniferales dan Gnetales.
Ciri-ciri dan contoh ordo Gymnospermae yang masih ada sebagai berikut:
a.      Cycadales
                     Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan meliputi sekitar 100 species. Meskipun tumbuhan ini tidak di temukan dalam fosil, di duga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Cycadales di temukan baik di daerah trofik maupun subtropik. Misalnya Cycas rumphii ( pakis haji ).
b.        Ginkgoaceae
Anggota ordo ini hanya satu species yaitu Ginkgo biloba. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli daratan cina. Tinggi pohon ini dapat mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah gugur, dan berumah dua ( serbuk sari dan bakal biji di hasilkan oleh individu yang berlainan). Berdasarkan bukti fosil, Ginkgo di perkirakan telah hidup sejak  zaman Jura ( 181 juta tahun yang lalu ). Ginkgoales hanya memiliki satu familia yaitu Gynkoaceae, ciri – ciri familianya:
·         Habitus pohon tinggi >1000 kaki
·         Daun berubah warna dan menggugurkan daunnya pada musim rontok.
·         Tumbuhan berumah dua.
·         Gamet jantan motil, penyerbukan di air.
·         Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas
·         Daun terbagi dua simetris karena lekukan yang dalam
·         Memiliki strobilus jantan dan betina ( strobilus jantan berbentuk kerucut).
·         Ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang dapat berubah warna.
·         Lembaga mempunyai dua cotyledone.
c.    Coniferales
Classis ini meliputi semak-semak, perdu, atau pohon-pohon dengan tajuk yang kebanyakan berbentuk kerucut ( conus=kerucut:ferein =mendukung). Daun tumbuhan classis ini banyak yang berbentuk jarum. Oleh karena itu sering di sebut pohon jarum. Classis ini terdiri dari beberapa ordo : Coniferales, Araucariaceae, Podocarpaceae, Pinaceae.
d.   Gnetinales
Tumbuhan ini berkayu yang batangnya bercabang-cabang atau tidak. Atau hanya terdiri dari hipokotil yang menebal. Dalam kayu sekunder terdapat vasa ( trakea ). Tidak ada saluran resin. Daunnya tunggal, berhadapan. Bunga berkelamin tunggal, majemuk, terdapat dalam ketiak daun pelindung yang besar, mempunyai tenda bunga. Bunga betina mempunyai bakal biji yang tegak ( atrop ). Pembuahan dengan perantaraan buluh serbuk dengan dua inti generatif yang tidak sama besar di dalamnya. Terdapat dua lembaga. Yang termasuk dalam classis ini Ephedrales, Gnetales, Welwitschiales.

2.2.  Alat Reproduksi Pada Gymnospermae
 Semua Gymnospermae adalah heterostrop, artinya mempunyai dua macam spora, yaitu mikrospora dan megaspore. Mikrospora atau polen menghasilkan gametofit jantan, sedang megaspore yang tunggal menghasilkan gametofit betina, dan pada gametofit ini terbentuk arkegonia. Kedua macam spora yang dihasilkan di dalam sporangia yang terdapat pada sporofil yang tersusun spiral pada aksis strobili.
Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones), sedangkan yang menghasilkan megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones). Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang sebagai sebagai hasil pembelahan miosis sel induk spora. Ukuran dan letak strobili pada tanaman bervarasi.

2.3.Manfaat Gymnospermae
Gymnospermae memiliki peranan yang penting bagi manusia. Gymnospermaae merupakan tanaman purba yang indah dan perlu di lestarikan. Kayu pinus merupakan bahan pembuat kertas, kerajinan, dan getahnya di gunakan sebagai bahan pembuat terpentin. Ginko merupakan tanaman yang di gunakan sebagai bahan untuk obat dan kosmetik.




BAB III
METODE KERJA



3.1. Alat dan Bahan
       Adapun alat yang di guunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, buku gambar, loup ( kaca pembesar ),buku atau pustaka yang terkait taksonomi tumbuhan ( spermatophyta ),Gembong Tjitrosoepomo Gajah mada press. Sedangkan Bahan yang di gunakan adalah Melinjo ( Gnetum gnemon ),Pakis haji ( Cicas rumphii ), Cemara jarum ( Araucaria exelsa ), Cemara lidi ( Pinus mercusii )

3.2. Cara Kerja
       1. Mengamati bagian morfologi dari masing-masing bahan yang ada
       2. Mencatat ciri-ciri morfologi masing-masing
       3. Menggambar bagian luar maupun dalam secara lengkap
4. Mencatat deskripsi meliputi klasifikasi, habitus, daerah sebaran, serta manfaat untuk    kehidupan manusia.
5. Memasukkan data ke dalam lembar kerja praktikum berrikut.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pengamatan

No
Nama Ilmiah
Nama Lokal
Habitus
1.
Cicas rumphii
Pakis haji
Pohon
2.
Araucaria exelse
Cemara jarum
Pohon
3.
Pinus mercusii
Cemara lidi
Pohon
4.
Gnetum gnemon
Melinjo
Pohon

4.2. Klasifikasi
1. Cicas rumphii ( Pakis haji )
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisi         : Gymnospermaae
Classis             : Cycadinae
Ordo                : Cycadales
Familia            : Cycadaceae
Genus              : Cycas
Species            : Cycas rumphii

2. Araucaria exelse ( Cemara jarum )
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisi         : Gymnospermaae
Classis             : Coniferae
Ordo                : Coniferales
Familia            : Araucariaceae
Genus              : Araucaria
Species            : Araucaria exelse

3. Pinus mercusii ( Cemara lidi )
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisi         : Gymnospermaae
Classis             : Coniferae
Ordo                : Coniferales
Familia            : Pinacea
Genus              : Pinus
Species            : Pinus mercusii

4. Gnetum gnemon ( Melinjo )
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisi         : Gymnospermaae
Classis             : Gnetinae
Ordo                : Gnetinales
Familia            : Gnetinaceae
Genus              : Gnetum
Species            : Gnetum gnemon

4.3. Pembahasan
       Dilihat dari hasil pengamatan bahwa tumbuhan pakis haji merupakan tumbuhan yang termasuk classis Cycadinae, dan ordonya Cycadales, serta termasuk dalam  familia Cycadaceae. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan ini juga merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis dengan ganggang biru ( Anabaena ) yang dapat mengikat nitrogen, daunnya tersusun dalam roset batang, menyirip, atau berbagi menyirip. Strobilus jantan dan betina terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda ( berumah dua ). Pakis haji bisa di manfaatkan sebagai obat dan tanaman hias.
       Cemara jarum dan cemara lidi merupakan tumbuhan yang berasal dari satu ordo yang sama dan berbeda familia, kalau Cemara jarum termasuk dalam Araucariaceae dan Cemara lidi termasuk kedalam familia Pinaceae. Habitusnya berupa pohon,semak atau perdu,dengan tajuk berbentuk kerucut, penyebarannya luas terutama didaerah beriklimsedang dan dingin. Rantingnya pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk jarum. Tumbuhan ini di manfaatkan sebagai sumber bahan kertas, kayu lunak, bahan bangunan, bahan plastik, pernis, terpentin, damar, dan tinta cetak.
Melinjo merupakan  tumbuhan yang termasuk dalam classis Gnetinae. Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m. Kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata. Cabang - cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal batang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong. Tulang  daun sekunder melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang telah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika matang. Bijinya satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk. Biji itu memerlukan waktu beberapa bulan sampai 1 tahun untuk mulai berkecambah. Munculnya ranting secara serempak  dan pembungaannya berlangsung terus-menerus sepanjang tahun, tetapi keadaan iklim di sentra-sentra utamanya menyebabkan adanya tingkatan kesinkronan, yang seringkali menjurus ke terjadinya 2 kali masa panen per tahunnya. Melinjo banyak di manfaatkan sebagai makanan, seperti cemilan, dan sebagai antioksidan.




BAB V
KESIMPULAN


Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka dan terbagi menjadi 3 classis yaitu Cycadinae, Ginkgoinae, Coniferae, Gnetinae.
2.      Pakis haji merupakan tumbuhan yang termasuk classis Cycadinae, dan ordonya Cycadales, serta termasuk dalam  familia Cycadaceae.
3.      Cemara jarum dan cemara lidi merupakan tumbuhan yang berasal dari satu ordo yang sama dan berbeda familia. Habitusnya berupa pohon, dengan tajuk berbentuk kerucut.
4.      Cemara jarum termasuk dalam Araucariaceae dan Cemara lidi termasuk kedalam familia Pinaceae.
5.      Melinjo merupakan  tumbuhan yang termasuk dalam classis Gnetinae, ordonya Gnetinales, serta familianya Gnetinaceae. Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m. Kulit batangnya berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata. Cabang - cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di pangkal batang




DAFTAR PUSTAKA


Lakitan,benyamin. 2011. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : R. grafindo
Istamar . 2004. Biologi  . Jakarta : Erlangga
Sutarmi,siti. 1983. Botani Umum. Bandung : Angkasa
Tjitrosoepomo,gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM
Tjitrosoepomo,gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan . Yogyakarta : UGM